Mediablambangan.co.id - Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) dan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia 2023, diperingati dengan sejumlah kegiatan pelestarian alam oleh PT Bumi Suksesindo (PT BSI) dengan bekerjasama Taman Nasional (TN) Meru Betiri, di Pantai Muara Mbaduk, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Kamis (10/8/2023).
Kegiatan yang melibatkan seluruh manajemen juga staf dari PT BSI dan TN Meru Betiri, juga diikuti oleh Forpimka Pesanggaran, para pelajar, dan masyarakat sekitar, dengan melaksanakan tiga kegiatan konservasi lingkungan diantaranya, pelepasliaran 500 ekor tukik, penananam pohon cemara, dan bersih pantai.
"Memperingati Hari Lingkungan Hidup dengan kegiatan-kegiatan konservasi selalu kami laksanakan setiap tahun,” kata Manager of Government Affairs PT BSI, Iwa Mulyawan.
Iwa menjelaskan, kegiatan konservasi di Muara Mbaduk ini juga merupakan bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup yang diselenggarakan oleh PT BSI. Sebelumnya pada 10 Juni 2023, PT BSI bekerja sama dengan pengelola wisata Parang Semar Buluagung, Siliragung, Banyuwangi menanam ribuan bakau (mangrove) dan membersihkan area wisata tersebut.
Kemudian, Perusahaan melanjutkan kegiatan bersih pantai bersama masyarakat wisata Pulau Merah pada 21 Juni 2023 dan pemantauan dan pengamatan burung (bird watching) di sekitar tambang Tujuh Bukit Operations.
Kaidah teknik pertambangan yang baik meliputi pelaksanaan aspek teknis pertambangan; konservasi; keselamatan dan kesehatan kerja; keselamatan operasional; pengelolaan lingkungan hidup; dan pemanfaatan teknologi.
Sebagai implementasi komitmen tersebut, Perusahaan menilai bahwa menjaga populasi penyu, termasuk di kawasan pantai selatan Banyuwangi, sangat penting untuk konservasi alam. Penyu berperan besar dalam menjaga ekosistem laut yang sehat. Laut yang sehat akan menjadi habitat berjuta-juta ikan sebagai sumber protein yang penting manusia.
“Bagi kami, penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik bukan hanya sekadar kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, tetapi sudah menjadi komitmen Perusahaan menuju pengelolaan pertambangan yang proper,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Meru Betiri, Nuryadi, mengatakan alasannya memilih Muara Mbaduk sebagai tempat peringatan Hari Konservasi Nasional karena ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konservasi lingkungan.
Dalam peringatan Hari Konservasi Nasional yang bertema “Hapungkal Himpa Kalingu" yang memiliki arti "jiwa yang damai dalam harmoni rimba belantara”, pihaknya berpesan kepada seluruh masyarakat mengenai kesadaran terhadap pelestarian lingkungan dan kepedulian para pemuda semakin menurun.
"Tetap semangat untuk melindungi, melestarikan, memanfaatkan yang bijaksana, mengelola wisata yang berorientasi kepada lingkungan,” kata Nuryadi.
Nuryadi menambahkan, agar masyarakat senantiasa menjalankan konservasi dalam kehidupan sehari-hari. Konservasi tidak hanya di kawasan konservasi dan dalam acara-acara tertentu. Setiap orang bisa melakukan konservasi di mana saja.
“Mari kita mulai dari lingkungan sekitar kita dengan melakukan hal-hal kecil, seperti tidak membuang sampah sembarangan,” katanya. (*)