Keterangan Gambar : Istimewa
Banyuwangi - Sumber Gedor, bagian integral dalam membangun infrastruktur air bersih Banyuwangi, terus berfungsi dengan efisiensi meski dibangun hampir seabad lalu. Legasi ini menunjukkan keberhasilan proyek arsitektur era kolonial Belanda dan tetap menjadi tulang punggung pasokan air bersih di kota ini.
Tidak hanya sebagai infrastruktur vital, tetapi Sumber Gedor juga menjadi simbol kemandirian dan daya hidup masyarakat. Mereka yang bekerja dalam pembangunan dam dan infrastruktur lainnya tidak dibayar secara finansial, namun dihargai dengan makanan sebagai gantinya.
Selain itu, sumber air ini memiliki peran kultural yang signifikan. Setiap tahun pada tanggal 17 Agustus, masyarakat setempat mengadakan tradisi selamatan, yang juga melibatkan tarian Gandrung sebagai rasa syukur atas kelimpahan air. Sayangnya, tradisi ini berakhir sekitar tahun 1984.
Sumber Gedor juga memiliki ikatan sejarah dengan tandon air di Kelurahan Penataban, Giri. JH Behrns, arsitek yang juga berkontribusi dalam pembangunan tandon air, menjadi perintis dalam membangun infrastruktur air di Banyuwangi.
Meskipun struktur dam sudah mulai dipenuhi oleh lumut, fungsi utama Sumber Gedor tetap tidak terpengaruh. Menyediakan air bersih yang berkualitas, Sumber Gedor tetap menjadi pilar vital dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Banyuwangi. Kehadiran dan efektivitas Sumber Gedor membuktikan bahwa infrastruktur yang dibangun dengan perencanaan dan pelaksanaan yang baik dapat bertahan dan bermanfaat bagi generasi yang akan datang.