Daerah

Antisipasi Banjir, Dinas Pengairan Banyuwangi Bangun Rumah Pompa Mampu Sedot Air 50 Liter Per Detik

Antisipasi Banjir, Dinas Pengairan Banyuwangi Bangun Rumah Pompa Mampu Sedot Air 50 Liter Per Detik

BANYUWANGI - Perkotaan semakin berkembang, namun dengan kemajuan ini juga datang tantangan baru. Salah satunya adalah banjir yang kerap menghantui wilayah perkotaan, khususnya saat musim hujan.

Rumah pompa ini menjadi langkah antisipasi yang diambil untuk mengatasi genangan air saat musim penghujan.

Kedua rumah pompa ini memiliki kapasitas penyedot air masing-masing sebesar 50 liter per detik dan dilengkapi dengan pipa hisap berdiameter 8 inci.

Dengan kekuatan sedemikian itu, diharapkan genangan di Kampung Lebak bisa dikuras lebih cepat.

"Dengan daya hisap yang kuat ini, diharapkan genangan air di Kampung Lebak yang biasanya terjadi saat musim penghujan dapat terkuras dalam waktu kurang dari 3 jam," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

IpukĀ menjelaskan hadirnya pompa memberikan perlindungan lebih baik kepada warga Kampung Lebak. "Sehingga masyarakat di sekitar Kampung Lebak tidak kebanjiran seperti tahun lalu," ujarnya.

Selain itu, dengan adanya dua rumah pompa ini, air sungai Kali Lo yang sering meluap di wilayah Kampung Lebak dan sekitarnya dapat dengan cepat dialihkan kembali ke sungai.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi, Guntur Priambodo, menambahkan, dua rumah pompa ini disiapkan sebagai mitigasi banjir saat musim penghujan.

"Jadi untuk antisipasi. Kalau air sudah mulai naik, nantinya pompa langsung kami hidupkan. Sehingga tidak perlu menunggu Kampung Lebak tergenang seperti dulu," ujar Guntur.

Pentingnya keterlibatan masyarakat juga menjadi fokus. Jika sudah beroperasi, rumah pompa akan dioperatori oleh perwakilan warga setempat. "Untuk awal-awal, nantinya dari PU Pengairan dulu yang mengoperatori. Nanti setelah berjalan baru akan kami serahkan ke masyarakat dengan pengawalan dari kami," sambung Guntur.

Dalam skenario penggunaan rumah pompa, ketika air sungai meluap, pihak dinas akan menutup pintu klep aliran sungai yang menuju ke kampung, dan di saat yang bersamaan, pompa akan dihidupkan untuk menyedot air. "Air yang ada di kampung segara kami buang kembali ke sungai," jelas Guntur.

Selain pembangunan dua rumah pompa, PU Pengairan juga telah melakukan pengerukan sedimen di sungai Kali Lo. Harapannya, berbagai upaya ini bisa menjadi solusi masalah banjir di wilayah yang dilewati sungai tersebut.

Dengan langkah-langkah proaktif seperti ini, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berharap dapat memberikan perlindungan lebih baik kepada warganya dan mengurangi dampak buruk banjir saat musim hujan tiba. Upaya ini juga menunjukkan komitmen dalam membangun kota yang lebih tahan terhadap perubahan iklim dan cuaca ekstrem.