Daerah

Pengentasan Kemiskinan Melalui Padat Karya, Upaya Pemerintah Banyuwangi dalam Menggerakkan Ekonomi

Pengentasan Kemiskinan Melalui Padat Karya, Upaya Pemerintah Banyuwangi dalam Menggerakkan Ekonomi

Banyuwangi - Dalam upaya menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus menggulirkan berbagai program pembangunan berbasis masyarakat, salah satunya melalui program padat karya yang dilaksanakan oleh Dinas PU Pengairan. Program ini merupakan salah satu bagian dari strategi Pemkab Banyuwangi untuk menanggulangi kemiskinan, khususnya bagi warga pra sejahtera yang masih produktif. Sejak diluncurkan pada awal 2024, program ini telah melibatkan 2.400 warga miskin yang tersebar di 80 lokasi kerja di seluruh Banyuwangi, yang sebagian besar adalah buruh tani.

Guntur Priambodo, Kepala Dinas PU Pengairan yang juga menjabat sebagai Pj Sekretaris Daerah Banyuwangi, menyatakan bahwa program padat karya ini bertujuan untuk tidak hanya menyelesaikan pekerjaan pembangunan dan pemeliharaan saluran irigasi, tetapi juga membuka peluang pekerjaan bagi warga miskin yang masih memiliki kemampuan untuk bekerja. Mereka bekerja secara gotong royong dalam pemeliharaan irigasi, terutama dalam proyek normalisasi saluran yang tersebar di berbagai daerah di Banyuwangi. "Mereka melakukan pekerjaan pemeliharaan saluran irigasi melalui kegiatan normalisasi yang tersebar di seluruh Banyuwangi. Pengerjaannya dilakukan secara gotong royong," jelas Guntur.

Dengan dilibatkannya warga pra sejahtera dalam program ini, Banyuwangi berharap dapat mendorong peningkatan ekonomi di kalangan masyarakat miskin, khususnya yang bergerak di sektor pertanian. Saluran irigasi yang terpelihara dengan baik akan meningkatkan produktivitas lahan pertanian, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap pendapatan petani. Selain itu, program ini juga memberi kesempatan bagi warga miskin untuk memperoleh penghasilan tambahan, sehingga membantu mengurangi ketergantungan pada bantuan pemerintah dan mempercepat proses peningkatan taraf hidup mereka.

Menurut data terbaru, Banyuwangi telah berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi 6,54 persen pada tahun 2024, turun dari 7,34 persen pada tahun 2023. Penurunan ini tidak lepas dari peran aktif pemerintah daerah dalam mengimplementasikan berbagai program intervensi untuk mengatasi kemiskinan. Selain padat karya, Banyuwangi juga menjalankan program-program lain seperti bantuan permodalan dan alat usaha bagi pelaku usaha mikro. Program-program ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang dalam mengurangi angka kemiskinan di daerah tersebut.

Kemiskinan ekstrem di Banyuwangi juga menunjukkan tren penurunan yang signifikan. Pada tahun 2024, angka kemiskinan ekstrem tercatat sebesar 0,29 persen, jauh lebih rendah dibandingkan dua tahun sebelumnya yang mencapai 0,43 persen pada tahun 2023 dan 0,99 persen pada tahun 2022. Angka ini menunjukkan bahwa Banyuwangi telah berhasil menekan tingkat kemiskinan ekstrem lebih rendah dari angka nasional yang berada di 0,83 persen dan angka provinsi sebesar 0,66 persen. Dengan demikian, Banyuwangi menjadi salah satu daerah yang berhasil menunjukkan kemajuan nyata dalam pengentasan kemiskinan.

Guntur menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus berupaya melanjutkan berbagai program pengentasan kemiskinan. Selain memastikan program padat karya berjalan dengan baik, Pemkab Banyuwangi juga terus mencari peluang untuk melibatkan lebih banyak warga miskin dalam program-program pemberdayaan ekonomi lainnya. "Kami berkomitmen memastikan berbagai program pengentasan kemiskinan terus berjalan. Salah satunya lewat padat karya ini," tutup Guntur.

Dengan terus melibatkan masyarakat dan berbagai pihak dalam program gotong royong ini, diharapkan Banyuwangi mampu mempertahankan tren positif penurunan kemiskinan dan mencapai target kesejahteraan yang merata di seluruh wilayahnya.